Baca Juga Berita Lainnya

Sikap Prabowo hadapi serangan para jenderal senior

Merdeka.com - Meski berasal dari kalangan TNI, tak berarti seluruh jajaran TNI mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2014. Banyak juga jenderal purnawirawan yang justru mendukung lawan Prabowo di Pilpres yakni Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

Tak jarang jenderal senior itu justru melancarkan serangan kepada Prabowo. Mulai dari isu penculikan aktivis 1998, pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) hingga isu psikopat yang dilontarkan oleh Jenderal (Purn) AM Hendropriyono.

Belakangan bahkan beredar surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang berisi rekomendasi pemberhentian Prabowo Subianto dari dinas kemiliteran. Para anggota DKP pun ramai-ramai angkat bicara soal masa lalu Prabowo di ABRI.

Dua di antaranya adalah Jenderal (Purn) Fahrul Rozi dan Jenderal (Purn) Agum Gumelar. Keduanya merupakan senior Prabowo di ABRI. Keduanya kompak menyebut Prabowo tak disiplin saat masih aktif ABRI. Prabowo juga disalahkan karena telah melakukan penculikan karenanya dipecat dari ABRI.

Mendapat serangan dari para seniornya, Prabowo pun bereaksi. Berikut sikap Prabowo tersebut seperti dirangkum merdeka.com.


1. Prabowo: Saya tanggung jawab

Merdeka.com - Calon presiden Prabowo Subianto angkat bicara soal beredarnya surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang berisi rekomendasi pemecatan dirinya saat menjabat Pangkostrad Letnan Jenderal dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Dia mengaku tidak akan melayani permasalahan tersebut.

Prabowo menjelaskan, pada kejadian tersebut dirinya sudah bertanggung jawab. Dirinya pun meyakini rakyat tidak mudah terprovokasi adanya surat tersebut.

"Saya 16 tahun nggak ke mana-mana. Saya bertanggung jawab. DKP saya bertanggung jawab, sesudah DKP itu ada Mahkamah Militer. Saya kira rakyat tidak mudah dihasut," kata Prabowo saat jumpa pers di Bandara Sultan Mahmud Baddarudin, Palembang, Kamis (12/6).

2. Prabowo: Jangan mau menang dengan segala cara

Merdeka.com - Capres Prabowo Subianto mengaku tak mau meladeni soal bocornya surat rekomendasi pemecatan dirinya oleh DKP. Prabowo juga merasa aneh mengapa persoalan itu baru diungkut lagi sekarang.

"Ini Pemilu ketiga yang saya ikuti. Saya wakilnya Mega (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) waktu itu kok tak dipersoalkan. Kita ini kalau bernegara, bersikap, memikirkan rakyat Indonesia, jangan mau menang dengan segala cara," kata Prabowo saat jumpa pers di Bandara Sultan Mahmud Baddarudin, Palembang, Kamis (12/6).

Mantan Danjen Kopassus itu menyebut pihak-pihak yang menyebarkan kampanye negatif soal dirinya tidak mempunyai rasa percaya diri. Namun, dirinya tidak menjelaskan secara rinci siapa maksud pihak tersebut.

"Saya selalu mengatakan bahwa kalau ada pihak yang melakukan kampanye hitam berarti tidak percaya diri dengan programnya sendiri," terangnya.

"Kalau menjelek-jelekkan, mencari masalah masa lalu itu menunjukkan sifat tidak percaya diri. Itu sifat-sifat ke arah kurang baiklah," tambahnya.

3. Prabowo: Jangan balas hujatan dan fitnah

Merdeka.com - Capres Prabowo Subianto angkat bicara soal serangan politik yang dialamatkan pada dirinya. Prabowo mengaku siap menerima kritik dari para lawan politiknya.

"Selaku pemimpin politik, saya harus selalu siap menjadi pembawa bendera. Siap berada di garis terdepan, siap menerima kritik dan hantaman," demikian ditulis dalam akun Facebook Prabowo Subianto seperti dikutip merdeka.com, Kamis (12/6).

Prabowo mengajak agar tidak melakukan kampanye dengan penuh kebencian, dengki dan iri hati. "Jika sahabat mendengar saya dihujat & difitnah, janganlah balas hujatan & fitnah tersebut dengan berbuat yang sama."

"Ingatlah: Sing becik ketitik, sing ala ketara. Jika suatu kebenaran ditutup-tutupi, maka lambat laun ia akan muncul juga. Sepandai-pandainya menyembunyikan kebusukan hati, maka lama-lama baunya akan tercium juga," demikian tulis Prabowo.

4. Prabowo: Jangan jelekkan pasangan lain

Merdeka.com - Capres Prabowo Subianto, mengingatkan pendukungnya untuk tidak mengejek pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Dia meminta agar tidak ada pihak yang menjelekkan para pemimpin bangsa.

Peringatan itu disampaikan Prabowo tak lama setelah dia memulai kampanyenya di Gedung Serba Guna, Medan Estate, Deli Serdang, Sumut, Rabu (11/6). Mulanya dia memaparkan ada dua pasangan calon pada pilpres kali ini.

"Melalui proses yang tidak ringan, rakyat diberi pilihan pada pilpres kali ini, yaitu pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Pasangan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla," katanya.

Saat Prabowo menyebut nama Joko Widodo-Jusuf Kalla, para peserta kampanye serentak mengejek. Mereka berteriak, "Wuuuuuu."

Prabowo langsung merespon dan mengingatkan agar pendukungnya untuk menghentikan ejekan itu. "Jangan, jangan seperti itu! Bangsa yang beradab itu selalu menghargai semua pemimpin," ucapnya.

Dia menambahkan, semua orang boleh bersemangat dan mendukung pimpinannya. "Tapi kita jangan menjelek-jelekkan orang lain," tegasnya.

sumber : merdeka.com






0 Response to "Sikap Prabowo hadapi serangan para jenderal senior"

Post a Comment

Berita Top One 1 Hanya Membutuhkan Komentar Yang Berkulitas Tidak Spam

Baca Juga Artikel Lainnya