Gagasan Calon presiden Indonesia Joko Widodo yang memprioritaskan pengoperasian pesawat tanpa awak atau drone untuk menjaga perairan Indonesia, menuai tanggapan dari Mayjen TNI Purn Sudrajat, Mantan Kapuspen TNI. Ia mempertanyakan penggunaan teknologi drone yang dalam pemaparan visi-misi Jokowi akan digunakan untuk menjaga kedaulatan NKRI, termasuk cara menanggulangi pencurian ikan di perairan Indonesia dengan menggunakan pesawat tanpa awak tersebut. Sudrajat menegaskan bahwa teknologi drone sangat terbatas dan sampai saat ini masih di kusai AS.
“Teknologinyapun masih sangat terbatas dan dikuasai oleh Amerika Serikat, jadi tidak sembarang orang bisa beli drone, gagasan drone masih jauh, Amerika saja tiap tahun mengeluar kan lebih dari 200 juta dollar. Untuk dronnya saja sekarang yang jatuh
kira-kira 400 biji,” tegasnya pada program bertajuk “Membedah Isi Debat Capres” di TvOne di Jakarta Senin petang (23/6)
Sudrajat lebih lanjut memaparkan penggunaan drone di AS yang menelan biaya yang tidak sedikit bahkan harus ditunjang dengan ratusan stasiun monitor drone.
“Sekarang Amerika sedang akan membangun 110 stations monitoring drone untuk negara seluas AS itupun masih kurang. Indoensia mau berapa station tidak bisa hanya tiga station Tengah Barat Timur tidak bisa,” jelas Sudrajat.
Terkait penyataan Jokowi untuk mengejar para pencuri ikan di perairan Indonesia setelah dipantau melalui drone, ia mempertanyakan mekanisme pengejarannya.
“Kejar pake apa? Kita butuh infrastruktur yang lain kapal lautnya, kapal udaranya harus komprehensif tidak sembarangan di lemparkan,” kata Sudrajat.
Sumber: rimanews
Ikuti @CfDownload
Tweet
Politik
Monday, June 23, 2014
0 Response to "Mantan Kapuspen, Anggap Ide Drone Jokowi Aneh! Kalau Sudah Tahu Ada Pencuri Ikan Terus Mau Ditangkap Pake Apa?"
Post a Comment
Berita Top One 1 Hanya Membutuhkan Komentar Yang Berkulitas Tidak Spam